BRIN Dorong Inovasi dan Hilirisasi Sawit untuk Ekonomi Hijau Nasional
- STIC CEGIR

- 16 jam yang lalu
- 1 menit membaca

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan komitmennya untuk memperkuat riset dan inovasi di sektor kelapa sawit sebagai bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Dalam ajang Indonesia Palm Oil Research & Innovation Conference & Expo (IPORICE) 2025, Kepala Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN, Umi Mu’awanah, menyoroti pentingnya kolaborasi antara industri, kebijakan, dan teknologi untuk menjawab tantangan strategis industri sawit dari hulu ke hilir. Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, menambahkan bahwa riset dan inovasi berperan penting dalam memperkuat kontribusi sawit terhadap pembangunan ekonomi hijau. Menurutnya, konsep green economy mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan ke dalam sistem produksi, berbeda dari konsep keberlanjutan tradisional. Ia juga menegaskan bahwa perkebunan sawit Indonesia telah lama menerapkan fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu, sejalan dengan prinsip multifuncionality yang diatur dalam Undang-Undang Perkebunan.
Selain menghasilkan minyak nabati, sektor sawit memiliki potensi besar dalam pemanfaatan biomassa, yang jumlahnya mencapai sekitar 16 ton bahan kering per hektar per tahun, atau empat kali lipat dari hasil minyak sawit. Namun, baru sekitar 30% potensi biomassa sawit yang dimanfaatkan di Indonesia. Oleh karena itu, riset dan inovasi menjadi kunci untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Tungkot juga menekankan bahwa ekspor sawit dan program biodiesel telah menopang neraca perdagangan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan menurunkan kemiskinan. Dalam aspek lingkungan, sawit terbukti lebih efisien dalam penyerapan karbon dan penggunaan air dibandingkan minyak nabati lain. Ke depan, BRIN bersama para pemangku kepentingan terus mendorong hilirisasi sawit untuk menghasilkan produk turunan seperti bioplastik dan bahan petrokimia hijau, memperkuat peran sawit dalam substitusi energi fosil, serta membangun brand sawit Indonesia yang positif dan berdaya saing global.




