Manufaktur Hijau dan Energi Terbarukan di ICSEEA 2025
- STIC CEGIR
- 2 Apr
- 1 menit membaca
Konferensi ICSEEA 2025, yang diselenggarakan oleh BRIN melalui Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM), berfokus pada integrasi energi terbarukan dan teknologi pengujian dalam sektor manufaktur hijau. Dengan tema “Green Manufacturing: Integrating Renewable Energy and Advenced Testing Technology for a Sustainable Future”, konferensi ini menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, dan profesional industri untuk berbagi inovasi dalam energi baru dan terbarukan, transportasi berkelanjutan, serta standar manufaktur ramah lingkungan. Ketua Konferensi, Mohamad Khoirul Anam, menekankan pentingnya pengembangan teknologi yang sesuai dengan kondisi Indonesia, termasuk konservasi energi dan peningkatan efisiensi produksi tanpa mengorbankan fungsionalitas.
Selain membahas inovasi dalam manufaktur hijau, konferensi ini juga menghadirkan berbagai pakar internasional. Adroit T.N. Fajar dari Kyushu University membahas integrasi Kecerdasan Buatan (AI) dalam desain molekuler untuk industri kimia, sementara Anelie Petrissans dari Université de Lorraine memperkenalkan teknologi torrefaksi kayu sebagai solusi energi rendah karbon. Ismail A. Al-Faleh dari NMCC Saudi Arabia menjelaskan peran standardisasi dalam energi terbarukan, sedangkan Masahiro Hori dari Shizuoka University memaparkan teknologi nano-manufaktur untuk efisiensi energi. Konferensi ini juga menyoroti strategi Jepang dalam elektrifikasi kendaraan, yang menargetkan 100% penjualan kendaraan listrik baru pada tahun 2035. Selain sesi ilmiah, ICSEEA 2025 juga menampilkan pameran teknologi dan diskusi industri bersama perusahaan energi dan manufaktur terkemuka.
Sumber:
