47 PLTU Terapkan Co-Firing Biomassa untuk Kurangi Emisi
- STIC CEGIR

- 1 jam yang lalu
- 1 menit membaca

Kementerian ESDM mencatat bahwa hingga Oktober 2025, sebanyak 47 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Indonesia telah menerapkan teknologi co-firing biomassa, yaitu pencampuran biomassa seperti limbah kayu dan sawit ke dalam proses pembakaran batubara. Teknologi ini bertujuan untuk menurunkan emisi karbon dan meningkatkan bauran energi terbarukan tanpa membangun pembangkit baru. Volume biomassa yang telah digunakan mencapai 1,8 juta ton, menghasilkan energi listrik sebesar 1,87 juta MWh, dengan rasio pemanfaatan biomassa sebesar 3,36%.
PT PLN Energi Primer Indonesia menargetkan penerapan co-firing di 52 PLTU hingga akhir 2025, serta meningkatkan volume biomassa hingga 3 juta ton. Biomassa yang digunakan berasal dari limbah industri dan pertanian seperti serbuk gergaji, woodchip, dan limbah perkebunan. PLN juga membangun ekosistem pasokan biomassa berbasis masyarakat dan industri untuk memastikan keberlanjutan pasokan. Inisiatif ini diharapkan mampu mendorong produksi listrik hijau dan pengurangan emisi karbon secara signifikan di sektor energi nasional.
Ā
Sumber:




