
Setiap tahun, ponsel pintar baru diluncurkan, dan sebanyak 5 juta ponsel terjual di Taiwan setiap tahunnya. Sebuah ponsel mengandung berbagai unsur kimia dalam komponennya, dan proses daur ulang membantu mengurangi kebutuhan penambangan bahan baru serta emisi CO2. Namun, di Taiwan, hanya 12% ponsel yang didaur ulang. Melihat hal ini, Administrasi Sirkulasi Sumber Daya (RCA) dari Kementerian Lingkungan Hidup (MOENV) telah mengumumkan peraturan mengenai daur ulang ponsel, yang mewajibkan produsen, importir, dan pengecer ponsel untuk bertanggung jawab dalam proses daur ulang. Diharapkan ponsel lama dapat dimanfaatkan kembali serta perusahaan dapat menciptakan layanan sirkular, seperti penyewaan atau perbaikan ponsel. Peraturan ini akan mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Daur ulang dan penggunaan sirkular ponsel dipromosikan untuk menjaga keberlanjutan tindakan daur ulang melalui layanan seperti penyewaan ponsel, program tukar tambah, serta perbaikan ponsel lama. Mulai tahun 2026, perusahaan terkait wajib membuat laporan tahunan mengenai tingkat daur ulang ponsel pada tahun sebelumnya, dengan target minimal 15%. Perusahaan yang tidak memenuhi tingkat daur ulang tersebut harus mengajukan rencana perbaikan, dan jika gagal mencapai target dalam tahun berikutnya, mereka akan dikenakan denda sebesar NT$30.000 hingga NT$150.000 sesuai dengan Undang-Undang Daur Ulang Sumber Daya.