BRIN Tawarkan Solusi Atasi Limbah Cair Tahu Jadi Energi
- STIC CEGIR

- 9 jam yang lalu
- 1 menit membaca

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menawarkan inovasi pengolahan limbah cair tahu menjadi sumber energi terbarukan melalui teknologi Fixed Bed Reactor (FBR) dengan media bamboo. Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Tekonologi Bersih (PRLTB) BRIN, Dewi Nilawati, menjelaskan bahwa limbah cair tahu memiliki kandungan organik tinggi dan pH rendah, sehingga berpotensi besar mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan benar. Teknologi FBR yang dikembangkan BRIN memungkinkan mikroorganisme tumbuh pada media bambu dan menguraikan senyawa organik secara anaerob, menghasilkan biogas metana sebagai energi alternatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaktor FBR dapat beroperasi stabil tanpa penyesuaian pH, dengan produksi metana tertinggi pada beban organik 4,3 kg COD/m3/hari. Mikroba dominan yang berperan adalah metanogen hidrogenotrofik, yang tahan terhadap kondisi asam dan menjadi kunci pembentukan gas metana dari limbah tahu.
Implementasi teknologi ini telah diuji di Sumedang, di mana sistem enam tahap FBR mampu menghasilkan sekitar 74 m3 biogas per hari, yang kemudian dimanfaatkan oleh 91 rumah tangga untuk kebutuhan memasak. Dewi menegaskan bahwa limbah seharusnya tidak hanya dipandang sebagai masalah, melainkan potensi energi yang bisa dimanfaatkan secara berkelanjutan. Ia berharap kolaborasi antara peneliti, pemerintah, dan pelaku industri dapat memperluas penerapan teknologi FBR di berbagai daerah di Indonesia. Dengan pendekatan sederhana, ramah lingkungan, dan berbasis bahan lokal seperti bambu, teknologi ini berpotensi menjadi solusi nyata dalam pengelolaan limbah industri kecil sekaligus mendukung transisi energi hijau dan pengurangan pencemaran lingkungan.
Sumber:




