Dewan Kelautan Taiwan Luncurkan Aksi Luar Negeri Pertama untuk Platform Limbah Laut Indo-Pasifik, Dorong Ekonomi Sirkular Biru dan Kerja Sama Kawasan
- STIC CEGIR

- 2 hari yang lalu
- 1 menit membaca

Dewan Kelautan Taiwan (Ocean Affairs Council, OAC) menggelar “Workshop Kemitraan Tangguh Taiwan-Thailand Indo-Pasifik 2025” di Bangkok, menandai aksi luar negeri pertama dari Platform Kerja Sama Limbah Laut Indo-Pasifik. Acara ini mempertemukan pejabat pemerintah, akademisi, dan LSM dari Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Thailand untuk berbagi praktik terbaik dalam daur ulang limbah laut, pemantauan ilmiah, dan mobilisasi masyarakat. Taiwan menampikan inisiatif kreatif dengan mengubah alat tangkap ikan berbahan styrofoam bekas menjadi figurin kucing keberuntungan, sementara Thailand mempresentasikan proyek papan selancar bernilai tinggi dari alat tangkap daur ulang—hasil kolaborasi antara perusahaan Starboard dan kelompok relawan lokal Trash Hero Bangkok. Inisiatif ini menunjukkan potensi nyata dari ekonomi sirkular biru yang memberikan manfaat sosial dan ekonomi.
Menteri OAC, Kuan Bi-Ling, menyatakan bahwa Taiwan akan terus memperdalam kerja sama dengan Jepang, Korea, Thailand, dan negara-negara ASEAN lainnya terkait isu alat tangkap ikan yang ditinggalkan. Tujuannya adalah membentuk mekanisme dialog publik-swasta yang terinstitusionalisasi untuk memperkuat kerja sama lintas batas dalam pengurangan, daur ulang, dan pemanfaatan kembali. OAC menegaskan bahwa sejak diluncurkan tahun lalu, Platform Limbah Laut Indo-Pasifik telah menghimpun berbagai pemangku kepentingan dari sektor industri, pemerintah, akademisi, dan lembaga riset di kawasan Indo-Pasifik. Melalui proyek percontohan dan aksi pragmatis, Taiwan berharap platform ini berkembang menjadi model jangka panjang yang terlembagakan—memposisikan diri sebagai “Mitra Lautan Tangguh” dan menetapkan standar regional dalam tata kelola limbah laut.
Referensi:




