Di Era Kendaraan Listrik, Daur Ulang Baterai Jadi Kebutuhan Mendesak
- STIC CEGIR

- 25 Jul
- 1 menit membaca

Peningkatan penggunaan kendaraan listrik mendorong urgensi pengelolaan limbah baterai secara berkelanjutan. Peneliti BRIN dari Organisasi Riset Nanoteknologi dan Materia, Evy Kartini, menjelaskan bahwa meski kendaraan listrik dapat menurunkan emisi karbon, namun jumlah baterai bekas akan meningkat tajam di masa depan. Untuk itu, BRIN mengembangkan metode daur ulang langsung menggunakan air, yang lebih ramah lingkungan dibandingkan metode pirolisis yang menghasilkan polusi udara. Fokus utama saat ini adalah baterai Litium Besi Fosfat (LFP) dan NMC (Nickel Menganese Cobalt), yang memiliki komponen bernilai seperti nikel, krom, baja, dan aluminium.
Evy menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap jenis baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik, karena LFP memiliki siklus hidup lebih panjang dibanding NMC, meskipun kapasitas dan tegangannya berbeda. Aspek keselamatan juga menjadi perhatian utama, karena suhu baterai dapat meningkat dan plastik pemisah dapat menyebabkan kebocoran. Evy menyatakan bahwa teknologi daur ulang yang dikembangkan BRIN tidak terlalu kompleks dan telah melalui uji coba, dengan hasil yang identik dengan baterai dari produsen global seperti Sumitomo.
Ā
Referensi:




