Efisiensi Energi Dorong Industri Hemat Hingga Rp10,3 Milliar per Tahun
- STIC CEGIR

- 16 jam yang lalu
- 1 menit membaca

Konsorsium Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI) mengungkapkan bahwa penerapan efisiensi energi di sektor industri berpotensi menekan biaya operasional hingga Rp10,3 miliar per tahun, setara dengan penghematan energi sebesar 28,7 juta kWh. Hasil ini diperoleh dari audit energi yang dilakukan pada lima bidang usaha, termasuk industri pulp dan kertas, tekstil, serta alas kaki. Audit yang berlangsung antara Juni hingga Agustus ini merupakan bagian dari kerja sama antara Pemerintah Indonesia, Pemerintah Jerman, serta kolaborasi dengan perusahaan jasa konservasi energi (ESCOs) dan penyedia teknologi. Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Hendra Iswahyudi, menjelaskan bahwa hasil audit menunjukkan peningkatan efisiensi dapat secara signifikan meningkatkan margin keuntungan perusahaan sekaligus menurunkan emisi karbon sekitar 13.300 ton CO2 per tahun.
Lead Industry Decarbonization GIZ Energy Programme Indonesia/ASEAN, Johannes Anhorn, menekankan bahwa audit energi merupakan langkah awal penting bagi industri dalam mengidentifikasi potensi efisiensi dan menurunkan biaya produksi, mengingat 20-30% dari total biaya produksi industri berasal dari energi. Beberapa rekomendasi utama mencakup modernisasi sistem pendingin melalui cooling towerĀ dan chillerĀ berteknologi tinggi, serta pemasangan variable speed driveĀ (VSD) pada motor dan pompa untuk menjaga efisiensi dan keandalan operasi. Untuk mewujudkan hasil audit menjadi aksi nyata, diperlukan strategi komprehensif yang mencakup penerapan langkah berbiaya rendah dengan periode pengembalian cepat, kemitraan dengan ESCO melalui skema performance contract, serta dukungan kebijakan dan insentif pemerintah. Upaya ini menjadi bagian penting dari perjalanan menuju dekarbonisasi sektor industri dan mendukung agenda transisi energi berkelanjutan di Indonesia.
Sumber:




