Indonesia telah membuat kemajuan signifikan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) selama empat tahun terakhir, dengan peringkat yang naik dari posisi ke-102 pada 2019 menjadi posisi ke-75 pada 2023. Peningkatan ini mencerminkan pendekatan strategis pemerintah, termasuk strategi “Tiga Mesin Ekonomi” yang berfokus pada revitalisasi ekonomi konvensional, pengembangan sektor ekonomi baru seperti hilirisasi industri dan energi terbarukan, serta penguatan perlindungan sosial melalui program-program bagi kelompok rentan. Inisiaif kunci seperti pembangunan infrastruktur, program transfer tunai, dan dukungan untuk UMKM serta reformasi agraria telah membantu mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, sementara obligasi SDGs yang diterbitkan pada 2022 bertujuan untuk membiayai sektor-sektor penting seperti kesehatan dan pendidikan. Kemitraan dengan universitas dan sektor swasta juga berperan penting dalam mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan.
Meskipun ada keberhasilan ini, tantangan tetap ada, terutama dalam mengatasi kesenjangan regional, di mana daerah terpencil masih menghadapi akses terbatas terhadap layanan penting seperti pendidikan dan kesehatan. Masalah lingkungan, seperti deforentasi dan polusi, juga menjadi hambatan signifikan. Sementara kemajuan Indonesia menuju SDGs cukup menjanjikan, untuk mencapai target 2030 diperlukan kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil untuk memastikan pembangunan yang adil berkelanjutan di seluruh negeri.
Source: Firman Hidranto (2024). ‘Indonesia on the Road to the 2030 SDGs: Sustainable Development Challenges and Commitments’, Indonesia.go.id, 27 September Available at: