top of page

Indonesia Percepat Transisi Energi Hijau dengan Biodiesel B50



Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kebijakan strategis untuk menerapkan Biodiesel B50 pada tahun 2025, mempercepat target dari yang sebelumnya direncanakan B40. Inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sekaligus mempromosikan keberlanjutan energi dan transisi menuju ekonomi rendah karbon. Dengan B50, 50 persen dari bahan bakar diesel akan berasal dari biodiesel berbasis minyak kelapa sawit, yang dapat mengurangi emisi karbon hingga 70 persen. Kebijakan ini diproyeksikan akan mengurangi emisi sebanyak 25 juta ton CO2e pada tahun 2025, serta menghasilkan nilai ekonomi hingga IDR 90 triliun dan menciptakan 500.000 lapangan kerja baru.

Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif untuk memimpin pasar biodiesel global, dengan potensi ekspor ke Uni Eropa, China, dan India. Kebijakan ini juga memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengurangi impor bahan bakar fosil dan mengurangi fluktuasi harga minyak global. Pemerintah terus mendorong adopsi teknologi canggih seperti biofuel generasi kedua dan sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk memastikan keberlanjutan dalam agribisnis kelapa sawit, menjadikan transisi energi hijau ini sebagai solusi strategis untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060.

 
 

CONTACT INFORMATION

+62-823-5917-5216

ADDRESS

National Taiwan of Science and Technology Office

No. 43號, Section 4, Keelung Rd, Da’an District, Taipei City, Taiwan 106

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Office

Teknik Kimia, Keputih, Sukolilo, Surabaya City, East Java, 60111, Indonesia

Widya Mandala Surabaya Catholic University Office

Kalisari Selatan No 1, Kalisari, Pakuwon City, Mulyorejo, Surabaya City, East Java, 60112, Indonesia

Copyright © 2023 TI-STIC

bottom of page