top of page

Industrialisasi Minyak Kelapa Sawit untuk Ekonomi yang Lebih Hijau

Diperbarui: 2 Nov 2024


Pada tahun 2023, industri minyak kelapa sawit Indonesia menyumbang lebih dari Rp750 trilliun bagi perekonomian, yang mewakili sekitar 3.5% dari PDB. Sektor ini memegang peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan menjadi kunci dalam upaya nasional mencapai net zero emissions (NZE) pada tahun 2050.

Salah satu inisiatif utama adalah mengubah limbah, seperti tandan buah kosong (EFB) kelapa sawit, menjadi produk bernilai tinggi melalui teknologi enzimatik. Inovasi ini memungkinkan produksi bioetanol, asam organic, dan bahan kimia, yang mengurangi impor serta mendukung industrialisasi berkelanjutan. Sebuah pabrik percontohan yang diresmikan pada tahun 2024 memproses 1 ton biomassa per hari, menghasilkan glukosa, xilosa, dan lignin untuk berbagai aplikasi.

Kemajuan ini sejalan dengan Peta Jalan Golden Palm Oil 2045 Indonesia, yang mendorong teknologi hijau dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia berupaya memimpin inovasi ramah lingkungan, meminimalkan emisi karbon, dan meningkatkan kemandirian nasional dalam produk berbasis bio. Dengan dukungan pemerintah dan standar lingkungan yang ketat, industri minyak sawit Indonesia siap menjadi pemimpin global dalam berkelanjutan, memberikan manfaat bagi ekonomi dan lingkungan.


Souce: Ratna Puspa Merdika (2024), ‘Industrializing Palm Oil for a Greener Economy’, Indonesia.go.id, 30 September Available at:

 
 

CONTACT INFORMATION

+62-823-5917-5216

ADDRESS

National Taiwan of Science and Technology Office

No. 43號, Section 4, Keelung Rd, Da’an District, Taipei City, Taiwan 106

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Office

Teknik Kimia, Keputih, Sukolilo, Surabaya City, East Java, 60111, Indonesia

Widya Mandala Surabaya Catholic University Office

Kalisari Selatan No 1, Kalisari, Pakuwon City, Mulyorejo, Surabaya City, East Java, 60112, Indonesia

Copyright © 2023 TI-STIC

bottom of page