Foto bersama untuk acara
Konferensi internasional ini dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) TUL Corporation Ted Chen, perwakilan TETO Indonesia John C Chen, Konsul Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya Chris Green, dan Direktur Pendanaan Riset dan Inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Ajeng Arum Sari.
Konferensi International ini juga melibatkan delegasi dari Taiwan: yang terdiri dari para ahli dari National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), Profesor Wang Ya-Fen dari Chung Yuan Christian University’s Department of Environmental Engineering, Dekan Dong ChengDi dari National Kaohsiung University of Science and Technology Department of Marine Environmental Engineering, Chair Professor and Direktor Chun-Cheng Yang from Ming Chi University of Technology Battery Research Center of Green Energy serta CEO perusahaan di bidang teknologi tinggi dan energi terbarukan, praktisi dari Amerika Serikat; terdiri dari perwakilan dari Intel, AMD, dan Micron, selain Dr. Taufik dari California Polytechnic State University dan Dr. Hongbin Yu dari Arizona State University, dan Indonesia.
Topik yang dibahas dalam konferensi berkisar dari proses fabrikasi semikonduktor hingga ekonomi sirkular, serta tujuan pembangunan berkelanjutan melalui aplikasi semikonduktor termasuk kecerdasan buatan dan komputasi berkinerja tinggi.
Rektor ITS Dr. Bambang Pramujati, Selasa (13/8/2024), mengatakan, “Perkembangan industri semikonduktor dapat menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan impor". “Diperlukan kerjasama yang intens dengan mitra internasional, seperti Amerika Serikat dan Taiwan yang berpengalaman di bidang tersebut," sambungnya.
John C. Chen, Perwakilan Taiwan di Indonesia, dalam pidatonya menyatakan bahwa ia merasa terhormat dapat menyaksikan ketiga mitra yakni Indonesia, Taiwan, dan Amerika Serikat yang memiliki tujuan bersama dalam menjembatani perbedaan geografis dan budaya untuk membuka jalan bagi kerjasama di bidang semikonduktor. Chen juga menekankan bahwa Indonesia, Taiwan, dan Amerika Serikat memiliki peran yang berbeda dalam kerja sama industri semikonduktor. Sebagai contoh, Indonesia berfokus pada pengembangan talenta semikonduktor, Taiwan memiliki keunggulan dalam teknologi semikonduktor dan sedang memperluas investasi di luar negeri, sedangkan Amerika Serikat unggul dalam desain chip.
Sementara Konsul Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Christopher Green, menegaskan bahwa industri semikonduktor memiliki peran krusial dalam kehidupan modern dan menekankan bahwa AS berkomitmen untuk mendukung pengembangan rantai pasokan semikonduktor di Indonesia.
Disisi lain, Dekan College of Electrical Engineering and Computer Science NTUST Prof Dr Jenq-Shiou Leu,Sementara itu, Dekan College of Electrical Engineering and Computer Science NTUST Prof Dr Jenq-Shiou Leu mengungkapkan bahwa rantai industri semikonduktor di Taiwan terbentuk secara utuh. Hal tersebut didorong oleh kesadaran untuk memenuhi tingginya konsumsi produk utama semikonduktor, yaitu sirkuit terpadu atau biasa disebut chip.
Chip sendiri merupakan komponen dasar yang menjadi otak dari peralatan elektronik. Benda pipih seperti wafer tersebut menjadi kebutuhan bagi sebagian besar perusahaan teknologi.
Di sisi industri, Direktur International Government Affairs Intel Corporation Anna Baweh membeberkan langkah perusahaannya untuk keberlanjutan lingkungan. Perusahaan chip semikonduktor asal Amerika Serikat ini mengurangi jejak limbah produksi dan berkolaborasi dengan konsumen serta pemasok dalam keberlanjutan lingkungan. “Langkah yang inklusif diperlukan untuk industri semikonduktor yang ramah lingkungan,” tuturnya mengakhiri.
Konferensi Sustainable Semiconductor Manufacturing yang berlangsung selama satu hari ini terdiri dari empat sesi diskusi yang masing-masing berfokus pada pengembangan talenta industri semikonduktor di Indonesia dan Taiwan, praktik ekonomi sirkular dalam manufaktur semikonduktor, kebijakan pemanfaatan sumber daya berkelanjutan di Taiwan, energi terbarukan dan ekonomi sirkular, serta peluang dan keunggulan Indonesia di bidang manufaktur semikonduktor.
Source:
Comentarios