MOENV Minta Masukan Publik: Pelarangan Plastik Sekali Pakai Tahun 2030 Masih Jadi Salah Satu Opsi

Kementerian Lingkungan Hidup Taiwan (MOENV) berencana untuk mengusulkan “Rencana Tonggak Pengurangan Produk Sekali Pakai” pada paruh kedua tahun 2025. Hingga akhir Agustus, masyarakat diundang untuk memberikan masukan mengenai pengurangan penggunaan produk sekali pakai seperti kantong plastik, alat makan sekali pakai, gelas minuman, sedotan, kemasan e-commerce, dan kemasan produk ritel. Direktur Jenderal Administrasi Sirkulasi Sumber Daya (RECA) MOENV, Dr. Ying-Ying Lai, menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan disesuaikan berdasarkan opini publik dan hasil negosiasi Komite Perundingan Internasional tentang Polusi Plastik (INC-5.2) yang akan datang. Meskipun pelarangan total terhadap empat jenis plastik sekali pakai pada 2030 masih menjadi “salah satu opsi,” pendekatan akhirnya bisa saja difokuskan pada penggunaan bahan alternatif, sistem sewa, atau model penggunaan sirkular. MOENV menekankan bahwa tujuan utamanya adalah membangun kerangka kebijakan yang fleksibel dan adaptif.

Kelompok lingkungan menyampaikan keprihatinan kuat atas kemungkinan bahwa target pelarangan pada tahun 2030 dapat ditunda hingga 2035. Society of Wilderness dan Environmental Information Center menekankan bahwa sejak target tersebut ditetapkan pada tahun 2018, pemerintah telah memiliki waktu 12 tahun untuk melaksanakan rencana tersebut dan tidak seharusnya menundanya dengan alasan kesulitan. Mereka juga menyoroti bahwa hanya mengandalkan bahan alternatif tanpa kebijakan biaya wajib tidak akan secara signifikan mengubah perilaku konsumen—terutama di pasar tradisional dan pasar malam yang masih di luar cakupan kebijakan saat ini. Kelompok ini mendesak MOENV untuk memanfaatkan keberhasilan pengurangan plastik di masa lalu, secara aktif membangun komunikasi publik, dan menghindari kompromi menuju pendekatan yang lebih konservatif.

Referensi: https://e-info.org.tw/node/241574