PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan Pertamina menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060 melalui langkah konkret di sektor karbon dan energi hijau. BNI, melalui anak perusahaannya BNI Sekuritas, membeli 40.000 unit carbon credit sebagai bagian dari strateginya untuk mempercepat pencapaian NZE. BNI menargetkan operasional net zero emissions pada tahun 2028 dan portofolio pembiayaan net zero pada tahun 2060. Hingga September 2024, BNI telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp 70,9 triliun, mencakup energi terbarukan, bangunan ramah lingkungan, dan transportasi ramah lingkungan. Selain itu, BNI mendukung UMKM yang menerapkan prinsip ESG melalui program seperti BUMI dan Jejak Kopi Khatulistiwa, dengan memberikan pembiayaan kepada petani dan pelaku usaha kecil.
Sementara itu, Pertamina New & Renewable Energy (NRE) bersama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menandatangani Amendment to the Carbon Credit Trading Agreement. Kolaborasi ini mengelola carbon credit dari proyek panas bumi Lahendong Unit 5 & 6, dengan total penjualan mencapai 862.000 ton CO2e. Sebagai agregator karbon terkemuka di Indonesia, Pertamina NRE mendominasi 96% pasar carbon credit di IDXCarbon dan berencana memperluas portofolionya ke proyek biogas dan solusi berbasis alam.
Kedua perusahaan ini tidak hanya berkontribusi melalui perdagangan karbon tetapi juga mempromosikan edukasi dan kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transisi energi hijau di Indonesia. Upaya ini memperkuat peran mereka sebagai pelopor dalam mendukung keberlanjutan dan pencapaian NZE 2060.
Source: