top of page

Dukungan untuk Daur Ulang Baterai, BRIN Kembangkan Pabrik Percontohan


Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah mengembangkan pabrik percontohan untuk daur ulang baterai guna mendukung kendaraan listrik. Insinyur ahli muda BRIN, Sri Rahayu, menyatakan bahwa pabrik percontohan ini memiliki kapasitas 2.500 sel baterai per jam.

Sri menekankan bahwa salah satu jenis baterai yang banyak digunakan untuk kendaraan listrik adalah baterai lithium-ion (LIB). Jenis baterai ini memiliki keunggulan seperti kepadatan energi yang tinggi, siklus hidup yang panjang, kemampuan pengisian cepat, dan tingkat pelepasan daya sendiri yang rendah.

Keunggulan-keunggulan ini memungkinakan LIB untuk mempertahankan daya penuh lebih baik dibandingkan jenis baterai lainnya. Salah satu alasan untuk mendaur ulang LIB adalah karena bahan-bahan bernilai tinggi yang terkandung di dalamnya, termasuk bahan elektroda yang dapat dipulihkan melalui proses daur ulang. Hal ini menciptakan ekonomi sirkular dan mendukung produksi LIB yang berkelanjutan.

Eka Rakhman Priandana, Kepala Kelompok Riset e-Mobility BRIN, menyoroti dua metode pengisian baterai motor listrik. Metode tersebut mancakup Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Selain itu, PLN (Perusahaan Listrik Negara) akan mengintegrasikan infrastruktur pengisian kendaraan listrik melalui aplikasi dan insentif bagi pengguna kendaraan listrik. PLN telah mengembangkan 1.602 stasiun SPKLU dengan berbagai kapasitas, mulai dari 7 kW (kilowatt) hingga pengisian ultra-cepat sebesar 200 kW, yang tersebar di area istirahat dan kantor PLN. Eka menambahkan bahwa PLN juga akan meningkatkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik dengan menyediakan 2.000 SPKLU model tiang pada tahun 2024. Selain itu, PLN menawarkan insentif kepada pelanggan, seperti diskon biaya penyambungan untuk instalasi baru dan peningkatan daya untuk SPKLU dan SPBKLU.


Source:

8 tampilan
bottom of page