
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan ambisi Indonesia untuk menjadi acuan dalam pengolahan bahan baterai kendaraan listrik (EV) di tingkat global. Hal ini ia sampaikan saat menjadi panelis dalam diskusi di World Economic Forum dengan tema "Getting EV Supply Chains Right", yang disiarkan secara daring pada Selasa (21/1/2025).
Perusahaan-perusahaan Indonesia saat ini memasok bahan baterai ke berbagai pasar internasional, termasuk Tiongkok dengan teknologi canggihnya, Eropa melalui Eramet dan Volkswagen, serta Amerika Serikat melalui Ford.
Anin menjelaskan bahwa Indonesia berupaya menciptakan keseimbangan dalam kemitraan dengan negara-negara Barat, sambil tetap menjaga hubungan strategis dengan Tiongkok. Salah satu langkah konkret adalah pembentukan Indo-Pacific Net-Zero Battery-Materials Consortium (INBC) oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, yang berfokus pada kerja sama dengan negara-negara Barat.
Ia juga melihat investasi Amerika Serikat di industri kendaraan listrik sebagai peluang besar bagi Indonesia. Menurutnya, Indonesia dapat menjadi pemasok perangkat keras bagi industri EV di negara tersebut, yang membutuhkan rantai pasokan yang berkelanjutan, tangguh, dan efisien.