Sumber gambar dari: https://reurl.cc/ReDkLD
Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Indonesia (2023), total sampah yang dihasilkan di 324 kabupaten/kota di Indonesia mencapai 35,7 juta ton per tahun, dengan 51,5% berasal dari sampah rumah tangga.
Data dari databoks.katadata.co.id pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 33,78% sampah belum terkelola. Sebagian besar sampah yang dihasilkan terdiri dari sisa makanan, plastik sebanyak 18,47%, kayu/ranting sebanyak 11,56%, dan kertas/karton sebanyak 10,59%.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia menginisiasi acara Rea Talk dengan tema Inisiatif Ekonomi Sirkular dalam Pengelolaan Sampah di Indonesia.
Acara Real Talk ini mengadopsi pendekatan Focus Group Discussion, yang membahas berbagai topik mulai dari evaluasi pengelolaan sampah hingga praktik ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah. Associate Professor dari FEB UGM, Luluk Lusiantoro, S.E., M.Sc., Ph.D., dalam presentasinya menjelaskan penggunaan prinsip ekonomi sirkular dari industri hingga pengelolaan sampah. Ia menyebutkan bahwa untuk mendukung ekonomi sirkular, FEB UGM telah meluncurkan platform ekonomisirkular.id dan berfokus pada studi manajamen logistik dan rantai pasokan.
Lucia Karina dari Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEPI) juga menyoroti salah satu inisiatif CCEPI dalam pengelolaan sampah: program pengelolaan bank sampah berbasis komunitas melalui kolaborasi multi-pemangku kepentingan (Nona Helix). Lucia menambahkan bahwa program ini membantu CCEPI menciptakan ekosistem yang mendukung ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah.
Source: Arum (2024), ‘Real Talk: Circular Economy Initiatives in Waste Management in Indonesia’, Universitas Gadjah Mada, 4 September Available at:
Comments