Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Diperkuat, Pasar Jaya Teluk Gong Jadi Percontohan
- STIC CEGIR

- 25 Jul
- 1 menit membaca

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menegaskan pentingnya pengelolaan sampah dari hulu di kawasan padat aktivitas seperti pasar tradisional. Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq meninjau langsung Pasar Jaya Teluk Gong, Jakarta Utara, yang disiapkan sebagai pasar percontohan dalam penerapan ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah terpadu. Pasar ini menghasilkan sekitar 4 m3 sampah per hari, terdiri dari 35% organik, 63% anorganik, dan 2% B3. Dengan beban timbulan sampah yang tinggi, diperlukan sistem pengelolaan yang efisien, terstruktur, dan berkelanjutan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat.
Pasar Jaya Teluk Gong telah menerapkan pemilahan sampah dari sumber menjadi dua jenis utama: organik dan anorganik. Untuk sampah organik, diterapkan tiga metode pengolahan yaitu komposting, fermentasi limbah, dan budidaya maggot. Komposting menghasilkan 600 kg kompos dari 1.100 kg sampah setiap bulan, sementara fermentasi menghasilkan 45 liter pupuk organik cair (POC). Budidaya maggot mampu mengurai hingga 25 kg sampah dalam waktu 20 hari. Pendekatan adaptif ini diharapkan dapat direplikasi di pasar lain sebagai strategi nasional pengurangan sampah di kawasan urban.
Referensi:




