
Tim Riset Daur Ulang Baterai Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bertemu dengan Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, untuk membahas pengembangan teknologi daur ulang baterai di Indonesia menuju penerapan skala industri (9 Januari). Koordinator Riset Daur Ulang Baterai UGM, Indra Perdana, menyatakan bahwa penelitian sejak 2015 telah menghasilkan teknologi yang mampu mengolah berbagai jenis baterai lithium. Ia berharap teknologi ini dapat ditingkatkan ke level industri untuk mengatasi tantangan limbah baterai akibat peningkatan elektrifikasi kendaraan.
Direktur Pusat Penelitian dan Inovasi Teknik UGM, Prof. Tumiran, menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung perekonomian nasional. Menanggapi hal tersebut, Handoko menyoroti perlunya strategi komersialisasi, efisiensi biaya, transfer pengetahuan, serta kemitraan dengan produsen teknologi.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal sinergi antara BRIN, UGM, dan pemangku kepentingan industri untuk menciptakan teknologi daur ulang baterai yang efisien dan ramah lingkungan, sekaligus mendorong kemandirian teknologi serta daya saing industri nasional.